June 1, 2023

Seiring kemajuan eksplorasi ruang angkasa, pertanyaan tentang bagaimana astronot mendapatkan kebutuhan dasar seperti air di ruang angkasa menjadi semakin penting. Air adalah sumber daya penting untuk kelangsungan hidup manusia, dan mendapatkannya di luar angkasa sangat penting untuk misi yang lebih lama dan kemungkinan penjajahan luar angkasa. Jadi, bagaimana astronot mendapatkan air untuk diminum saat berada di luar angkasa? 

Teknologi berkembang di permainan judi loh, sekarang main judi bisa online jadi bisa dimainkan di mana saja. Judi online juga lebih aman, seru, lengkap, dan terpercaya. Ayo coba sekarang di Okeplay777 tempat judi online dan slot-slot online terpercaya. Ayo daftarkan diri anda sekarang juga dan mainnkan untuk mendapatkan keuntungan serta promo-promonya yang banyak sekali. Jangan lewatkan kesemapatan anda!!!

slot online

Salah satu cara astronot mendapatkan air di luar angkasa adalah melalui daur ulang. Sistem daur ulang di pesawat ruang angkasa, seperti Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), memungkinkan astronot menggunakan kembali air limbah dari berbagai sumber, termasuk urin, keringat, dan udara yang dihembuskan. Sistem ini menggunakan proses filtrasi dan distilasi canggih untuk memurnikan air limbah menjadi air minum bersih.

Sistem daur ulang air di ISS disebut Environmental Control and Life Support System (ECLSS). ECLSS menggunakan serangkaian filter dan proses distilasi untuk menghilangkan kotoran dan kontaminan dari air limbah. Pertama, air limbah disaring untuk menghilangkan partikel dan kotoran yang lebih besar. Kemudian, air diolah dengan yodium untuk membunuh bakteri dan virus yang tersisa. Akhirnya, air disuling untuk menghilangkan kotoran yang tersisa, menyisakan air minum bersih.

Cara lain astronot mendapatkan air di luar angkasa adalah melalui misi pasokan. Pesawat ruang angkasa kargo, seperti SpaceX’s Dragon dan Northrop Grumman’s Cygnus, mengirimkan pasokan air segar ke ISS dan pesawat ruang angkasa lainnya di orbit. Pesawat ruang angkasa ini diluncurkan dari Bumi dengan muatan perbekalan, termasuk makanan, air, dan kebutuhan pokok lainnya, dan dirancang untuk berlabuh dengan pesawat ruang angkasa di orbit.

Selain misi mendaur ulang dan memasok, astronot juga dapat memperoleh air di luar angkasa dengan mengekstraksinya dari sumber lain. Misalnya, Bulan diyakini memiliki cadangan air es yang sangat banyak di wilayah kutubnya. Program Artemis NASA bertujuan mengirim astronot kembali ke Bulan untuk menjelajahi sumber daya ini dan berpotensi mengekstraknya untuk digunakan di luar angkasa.

Sumber air potensial lainnya di luar angkasa adalah asteroid. Batuan luar angkasa ini diyakini mengandung air dalam bentuk es, yang dapat ditambang dan diekstraksi untuk digunakan oleh astronot di luar angkasa. Beberapa perusahaan, seperti Planetary Resources dan Deep Space Industries, sedang mengembangkan teknologi untuk menambang asteroid dan mengekstraksi sumber daya seperti air untuk digunakan di luar angkasa.

Salah satu sumber air terakhir di luar angkasa adalah dari atmosfer planet dan bulan. Beberapa planet, seperti Mars, memiliki atmosfer tipis yang mengandung sedikit uap air. Misi masa depan ke Mars dan planet lain berpotensi mengekstraksi air ini dari atmosfer dan menggunakannya untuk minum dan keperluan lainnya.

Memperoleh air di luar angkasa sangat penting untuk misi jangka panjang dan kemungkinan kolonisasi luar angkasa. Melalui daur ulang, misi memasok, mengekstraksi dari sumber lain, dan mengekstraksi dari atmosfer planet dan bulan, astronot dapat memperoleh air yang mereka butuhkan untuk bertahan hidup di luar angkasa. Seiring kemajuan teknologi, kemungkinan cara-cara baru dan inovatif untuk mendapatkan air di luar angkasa akan dikembangkan, membuka jalan bagi masa depan eksplorasi ruang angkasa dan bahkan kemungkinan kolonisasi manusia di planet lain.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *