
Keberhasilan Leeds United kembali promo ke Premier League sesudah 16 tahun mendatangkan banyak kenangan. Bagaimana tidak, saat sebelum kemunduran di akhir musim 2003/2004, Leeds adalah club Inggris dengan riwayat panjang dan deret prestasi yang tidak dapat dipandang remeh.
Bingung mau taruhan judi bola yang aman dan terpercaya dimana? Yuk langsung aja pasang taruhan mu di mantap168 situs judi bola terbesar dan terpercaya seindonesia.
Menyongsong keberhasilan Leeds United kembali lagi ke kelas paling tinggi sesudah nyaris dua dasawarsa lama waktunya, silahkan lihat yok scuad The Whites saat mereka harus terdegradasi. Di akhir musim 2003/2004 itu, walau dijaring kritis keuangan dan pada akhirnya terkena jerat relegasi, sebenarnya scuad Leeds tidak diisi beberapa pemain medioker, lho!
1. Mark Viduka, top scorer Leeds United pada musim 2003/2004, tetapi turut terdegradasi
Walau terdegradasi, sebenarnya scuad Leeds United pada musim 2003/2004 tidak dapat disebut jelek. Di baris serang, mereka masih diperkokoh salah satunya striker terbaik di zaman Premier League, Mark Viduka. Masih di pucuk performnya, bekas teman Harry Kewell itu sukses cetak keseluruhan 11 gol di Premier League tetapi tidak cukup buat selamatkan Leeds.
Saat itu, Leeds terdegradasi sesudah finish pada posisi 19 dengan koleksi 33 point dari 38 pertandingan. Dan pada musim panas 2004, Viduka juga dipasarkan oleh Leeds karena kritis keuangan dan tergabung bersama Middlesbrough.
2. Alan Smith terdegradasi bersama Leeds lalu tergabung bersama Manchester United
Alan Smith pada periodenya sebelumnya pernah dicap sebagai “Mr. Leeds” karena dia memulai profesi di team junior Leeds saat sebelum dipropagandakan dan main di team khusus pada umur 17 tahun. Sayang, pada usia 23 tahun, umur keemasannya, dia harus rasakan kemunduran bersama Leeds United. Karena sangat susahnya, dia menangis saat mencium simbol club di jersey-nya pada pertandingan paling akhir bersama The Whites.
Tetapi, pro-kontra ada di awalnya musim 2003/2004. Karena kritis keuangan, club tidak mampu bayar upah Smith. Akhirnya, dia pindah ke Manchester United, pesaing kekal Leeds, yang membuat nama si pemain sebelumnya sempat dibenci beberapa supporter setia Leeds. Saat itu, dana £7 juta dibayar United untuk membawa produk sekolah tinggi Leeds United itu ke Old Trafford.
3. Ian Harte, bek kiri iconic Leeds United yang salah satunya bek paling tajam saat itu
Habiskan 8 musim di Elland Road dari 1996-2004, Ian Harte adalah bek paling tajam di Premier League. Sejauh profesinya dengan The Whites, bek Tim nasional Republik Irlandia ini sukses cetak 39 gol di semua gelaran bersama Leeds United.
Seperti beberapa bintang lain, Harte keluar pada musim panas 2004. Tetapi berlainan dari jalan yang diambil Mark Viduka dan Alan Smith, Harte saat itu pilih tergabung bersama team promo LaLiga, Levante.
4. Aaron Lennon, pemain paling muda Leeds United di Premie League, saat sebelum keluar ke Tottenham Hotspur
Walau sama dengan Tottenham Hotspur, club di mana dia habiskan keseluruhan sepuluh tahun lama waktunya, Aaron Lennon sebenarnya ialah produk sekolah tinggi Leeds United. Bahkan juga, hingga kini dia ialah pemain paling muda di riwayat Leeds yang main di Premier League pada umur 16 tahun 129 hari. Lennon putra wilayah, sama dengan Alan Smith, karena lahir dan tumbuh besar di Yorkshire, teritori tempat Leeds United bertempat.
Sayang, kritis keuangan juga yang memaksakan Lennon muda pergi dari Elland Road. Dia tidak langsung keluar selesai terdegradasi diakhir musim 2003/2004. Tetapi sesudah setahun di Seksi Championship, Lennon yang saat itu berumur 18 tahun keluar ke Spurs dengan bandrol £1 juta.
5. James Milner, penggemar sejati Leeds United yang memenangi Premier League dengan 2 team berlainan
James Milner ialah Leeds penggemar through and through. Lahir dan besar di Wortley, Leeds, dia telah menyukai Leeds United semenjak kecil. Mengidolai Alan Smith, Milner muda naik dengan bertahap dari team sekolah tinggi sampai ke team khusus dan jadi unggulan club.
Sayang, degradasinya Leeds diakhir musim 2003/2004 akhiri kebersama-samaan ke-2 nya. Dengan berat hati, lewat keputusan yang dikatakannya terbaik untuk Leeds, Milner selanjutnya tergabung bersama Newcastle United pada musim panas 2004.
Tetapi siapa kira, Milner malah punyai profesi cemerlang. Dia punyai tiga medali juara Premier League bersama Manchester City (2) dan Liverpool (1). Dia memenangkan Liga Champions bersama Liverpool. Bahkan juga isu berkelindan, Leeds United siap membawa James Milner kembali lagi ke Elland Road pada musim depan.
Gabung sekarang juga di mantap168, agen judi bola terbesar dan terpercaya seindonesia, tersedia berbagai game yang pastinya seru untuk dimainkan juga terdapat bonus bonus menarik yang bisa kalian dapatkan setiap harinya, gabung sekarang juga, dan nikmati keuntungan serta bonusnya.